Minggu, 04 Januari 2009

..:: Malam Tahun Baru Tanpa Terompet ::..

Setelah agak ribet prepare di rumah, akhirnya kesampaian juga mudik tahun baru dengan keluarga. Berangkat perjalanan jam 18.30 WIB, sampai Ungaran diguyur hujan dan kemacetan yang luar biasa .... mainset awal jalan lancar-lancar aja, tetapi kenyataannya macet bukan maen, wajar temen-temen dari Semarang mau berbondong-bondong ke Bandungan untuk pesta pergantian tahun.

Sepanjang jalan mulai dari Ungaran sampai dengan Sukoharjo tidak lepas dari kemacetan dan guyuran hujan, so perjalanan lebih lambat sekitar 2 jam dari waktu normal.

Memasuki Sukoharjo Kota dan Wonogiri tidak nampak kemacetan terjadi, ..... sampai Pokok perut mulai minta diisi .... mampir ke Warung kelangenan ... Sego Tiwul, Jangan Lombok, Lawuh Teri lalap Pete .... wuiiihhhh Joss Gandoss. Mampirlah ke Ngaso Angkringan ..... hehehehe

Jam 11.50 tepat sampailah di Pendopo Kecamatan Tirtomoyo, Mas Ronnie dan Mas Raphon sudah menunggu di sana, sambil download pekerjaan yang sengaja saya upload sebelum berangkat ke Tirtomoyo, ngobrol panjang x lebar = luas dengan mas Ronnie about survey yang telah dilakukan. Wuiihhh luar biasa hasilnya, semua titik, baik daratan hingga penggunungan mereka jelajahi dengan dipandu oleh Pak Camat, Mas Koko, dan crew yang ada di sana sampai monumen Sudirman di Pakis baru aja sudah mereka jelajahi (sing nulis wae sing orang Tmy lom pernah ke sana).

By the way .... akhirnya kelar juga tahun 2008, pertama kali merayakan tahun baru di Pendopo Kecamatan tanpa ditemani bunyi terompet, kembang api maupun petasan. Sampai tahun baru saya masih di Pendopo Kecamatan Tirtomoyo, intinya perjalanan saya dari Semarang ke Tirtomoyo memerlukan waktu 1 tahun, bukan main menyetir mobil selama satu tahun ... heheheheh (perlu masuk Guiness Book kali).

Hari Kamis survey terakhir reportnya kurang lebih sebagai berikut :

  1. Semua titik di yang disurvey layak untuk diimplementasikan teknologi yang akan dibangun
  2. Tetapi tidak semua direct ke Kantor Kecamatan Tirtomoyo.
  3. Titik yang tidak bisa direct adalah SMP PGRI 16, MTs Al Ma'arif 2 Sidorejo dan SMP N 3 Tirtomoyo (Sobo)
  4. Untuk mensiasati hal tersebut, maka routingnya kurang lebih adalah SMP PGRI 16 Tiritomoyo direct ke MTs Al Maarif 1 Cangkring, dimana Cangkring direct ke Kantor Kecamatan, SMP 3 direct ke SMP 2 Hargosari dimana SMP 2 direct ke Kantor Kecamatan, sedangkan MTs Al Ma'arif 2 Sidorejo direct ke SMP N 3 Tirtomoyo yang direct ke SMP N 2 Hargosari.
  5. Walaupun tahap awal hanya 3 - 4 titik, semua disurvey dengan alasan untuk memudahkan pengembangan di masa mendatang.
  6. Ada sedikit masalah mengenai tower yang di luar ekspektasi saya, baik yang ada di sisi Kantor Kecamatan maupun SMP N 2 Hargosari, ternyata konstruksinya cukup membahayakan, perpaduan antar section tidak presisi, di samping itu spanner yang digunakan sudah berkarat.
  7. Solusinya untuk langkah awal 3-4 titik harus berada di dalam kota kecamatan dahulu, dan sementara waktu tower masih menggunakan yang lama, dan sejalan dengan itu dibuatkan tower yang desain teknisnya dirancang oleh Mas Ronie. Kemudian untuk menghemat biaya pengerjaan dilakukan di Bengkel SMK Muhammadiya Tirtomoyo, Pak Heru siap mensupport, biaya Pak Camat menyanggupinya, karena juga untuk kepentingan KTP OnLine.
  8. Untuk pengerjaan tower yang dilakukan oleh anak-anak SMK, selain mengmemat biaya juga dapat dijadikan ajang siswa untuk PRAKERIN (Praktek Kerja Industri), saya yakin pekerjaan mereka lebih baik dibanding dengan tower yang saat ini terpasang, karena selain desain teknis dan kualitas bahan dirancang oleh Mas Ronie (yang berpengalaman di Tower bertahun-tahun), juga kebetulan Guru SMK Muhammadiyah 4 juga memiliki Guru yang spesialis di bidang pengelasan. Dan Alhamdulillah untuk biaya tower disupport juga oleh Pak Camat.

Demikian oleh-oleh saya di Tirtomoyo, dan diskusi saya dengan Mas Ronie, Mas Rophon, Pak Heru dan Mas Aris (Adeknya Mas Singgih). Semoga bermanfaat ..... Terima Kasih n Bravo FKTO